Studio Kolaboratif IV (Joint Design Workshop) ITB – FHE
Pada tanggal 4 -8 Oktober 2010, kembali Prodi Arsitektur SAPPK ITB bekerja sama dengan Fakultas Arsitektur University of Applied Sciences Erfurt (FHE), Jerman mengadakan kegiatan studio kolaboratif, setelah tahun 2007 dan 2008 (Bandung), 2009 di (ITS Surabaya). Kegiatan Studio Kolaboratif ini merupakan salah satu kegiatan dari PHK Institusi Prodi Arsitektur tahun III. Pada kesempatan tersebut Fakultas Arsitektur FH Erfurt menjadi tuan rumah pelaksanaan studio kolaboratif IV.
Rombongan Arsitektur ITB terdiri dari 8 mahasiswa sarjana (Marsya Rebecca, Monica Hadiputri, Wahyu Pratomo, Jessika Mayrinda, Rizkya Ramadhani Designerindy, Hadrian Tombak, Maria Vania, Gavrila Rorek dan dua mahasiswa magister (Edy Subangkit dan Firman Irmansyah) dan satu dosen pembimbing, Dr.-Ing. Widjaja Martokusumo. Sedangkan dari pihak FHE sekitar 16 mahasiswa program magister (MA), dan dua pembimbingnya (Prof. Rolf Gruber dan Prof. Ludwig Rongen) terlibat dalam acara strudio kolaboratif tersebut. Selain itu ikut pula satu mahasiswa dari New York, James Ro (Parsons, The New School Design).
Kegiatan studio kolaboratif ini mengambil kasus sayembara Internasional ISOVER 2010 dengan lokasi lahan perancangannya di Brooklyn, New York, Amerika Serikat (berdekatan dengan lahan Ground Zero 9/11). Setelah acara perkenalan di hari pertama mahasiswa sudah langsung bekerja untuk presentasi tahap awal pada hari Rabu dan presentasi akhir pada hari Kamis. Kegiatan mereka selama 4 hari lebih fokus kepada analisis kontekstual (tapak, iklim, dll.), eksplorasi prinsip-prinsip desain arsitektur hijau (eco design) dan pemahaman terhadap kasus/tipologi bangunan tinggi dengan fungsi campuran. Kegiatan selama di Erfurt merupakan awal dari proses keikutsertaan mahasiswa ITB dalam sayembara desain ISOVER. Sesuai dengan rencana pengerjaan tahap selanjutnya akan dikerjakan oleh masing-masing kelompok mahasiswa di universitas asalnya. Koordinasi dilakukan dengan video conference yang dijadwalkan tanggal 20 November 2010 dan 5 Januari 2011, sebelum Dokumen Sayembara diserahkan pada awal Maret 2011.
Selain mengikuti workshop studio desain di FH dan menikmati kota Erfurt yang cantik, rombongan mahasiswa ITB berkesempatan pula mengunjungi kota budaya Weimar, bekas Kamp Konsentrasi di Weimar-Buchenwald, Jena dan ibukota Jerman, Berlin. Rombongan juga sempat mengunjungi rumah kediaman salah seorang dosen Fakultas Arsitektur FHE, Prof. Burkhardt Duscha, di tepi sungai Gera, Erfurt. Proyek renovasi rumah tersebut pernah mendapatkan penghargaan Arsitektur dalam Agenda 21 untuk Negara Bagian Thuringia, Jerman.
Beruntung sekali pada saat kunjungan rombongan ITB di Jerman, cuaca musim gugur sangat bersahabat, karena setelah rombongan kembali ke Indonesia cuaca di Jerman mendadak menjadi kurang bersahabat dan dingin.
Bandung, 1 November 2010
Widjaja Martokusumo