Enter your keyword

SUMMER WORKSHOP 2024 “BRAGA COMMUNITY PLACEMAKING”

SUMMER WORKSHOP 2024 “BRAGA COMMUNITY PLACEMAKING”

Program Studi Arsitektur SAPPK ITB telah mengadakan Summer Workshop 2024 bertema “Braga Community Placemaking” dari tanggal 1-14 Agustus secara daring, dan 15-21 Agustus secara luring. Summer Workshop ini diikuti oleh mahasiswa dari Taylor’s College dan Arsitektur ITB, dengan tujuan memberikan pemahaman tentang aktivasi tempat. Dengan fokus pada Healthy Placemaking dan Digital Placemaking, kegiatan ini melibatkan kolaborasi interdisipliner dengan Program Studi Teknik Biomedis STEI ITB, IEEE EMBS Indonesia Chapter, dan University of Technology Malaysia (UTM) melalui kelas IVC yang berfokus pada Smart Health (Kesehatan cerdas) untuk Lingkungan Binaan. Kegiatan yang diprakarsai oleh Widiyani, Ph.D dan Dr. Christina Gantini dari Prodi Arsitektur ITB dan Dr. Allya Paramita Koesoema dari Prodi Teknik Biomedis ITB juga melibatkan narasumber dari Universitas Tohoku Jepang, serta Universitas Putra Malaysia.

Setelah sesi kuliah daring, peserta mengusulkan gagasan kegiatan pop-up berdurasi 1-2 jam di kawasan Braga, yang mengintegrasikan aktivasi tempat dan sistem kesehatan cerdas. Perencanaan kegiatan dilakukan secara berkelompok melalui daring selama 3 hari, kemudian dilanjutkan secara luring. Saat luring, peserta juga mendapat kesempatan untuk melihat praktik placemaking dengan mengunjungi beberapa tempat di Kota Bandung serta berjalan-jalan dengan Bandros. Puncak kegiatan adalah eksperimen pop-up yang dilakukan oleh seluruh kelompok di Jalan Braga dan Kampung Braga dengan melibatkan masyarakat umum yang mereka temui. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dan pertumbuhan interdisipliner di antara para peserta. Pop-up yang melibatkan 19 peserta Summer Workshop dan 43 peserta IVC Smart Health ini disambut sangat positif oleh partisipan di ruas Jalan Braga serta warga Kampung Braga. Mahasiswa juga memperoleh banyak pengalaman berharga dari kegiatan pop-up ini. Mayoritas mahasiswa menyadari bahwa tantangan terbesar dalam pop-up ini adalah berkomunikasi dengan masyarakat.

Dengan keberhasilan ini, Program Studi Arsitektur SAPPK ITB berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan untuk mendukung pengembangan keterampilan mahasiswa, sekaligus mendorong mereka untuk lebih aktif berkontribusi dalam pemecahan masalah sosial melalui pendekatan interdisipliner.

Dokumentasi:

Powered by TranslatePress »