Teknologi dan Arsitektur Bambu
Kuliah Tamu oleh Corinna Salzed dan Ketut Arthana
MK AR 6121 Teknologi Bangunan Bambu
Galeri Arsitektur ITB, 25 Oktober 2014
Bambu adalah material yang saat ini banyak dikembangkan sebagai material alternatif yang ramah lingkungan. Lewat arsitekt ur, desain dan teknologi bambu bisa menjadi solusi dari aneka permasalahan dan perkembangan kebutuhan manusia saat ini. Eksplorasi teknologi bambu dalam arsitektur menjadi substansi presentasi proyek-proyek Corinna Salzer di Filipina dan Ketut Arthana di Bali.
Corinna Salzer mempresentasikan riset dan penerapan teknologi bambu untuk menyediakan rumah bagi korban bencana di Filipina. Teknologi ini asalnya dikembangkan di Kolombia, Corinna dan tim berusaha menerapkan di Filipina dengan menggabungkannya dengan pengetahuan masyarakat setempat. Melalui riset, advokasi, kegiatan partisipatif, masyarakat Filipina mampu memanfaatkan teknologi Bambu secara berkelanjutan sebagai salah satu alternatif untuk material tempat tinggal, terutama hunian untuk warga berpenghasilan rendah.
Sementara Ketut Arthana mempresentasikan beberapa proyek arsitektur yang mengeksplorasi bambu karena dianggap sebagai material yang lebih ramah lingkungan dan bisa merekatkan relasi sosial. Dengan mengambil nilai-nilai luhur arsitektur Bali, material bambu dieksplorasi dalam desain arsitektural yang mencoba menghadirkan kembali makna hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Karya-karya arsitektur bambu ternyata diapresiasi dengan sangat baik oleh bisnis pariwisata global, yang secara tidak langsung mengangkat nilai bambu di mata masyarakat.