C7 Apartment Jakarta | Banyu Priautama
C7 Apartment Jakarta | Banyu Priautama
Gambaran Umum Perancangan.
C7 Apartment Jakarta, sebuah apartment yang berlokasi di kawasan Kemayoran CBD (Central Business Distric) Jakarta. Terletak di Lot C7 Kemayoran dengan 6 tower gedung lainnya dalam sebuah area Super Blok dengan fungsi mix use, tower apartment ini memiliki total 45 jumlah lantai, dengan total 40 lantai tipikal (1350m2) sebagai fungsi apartment dan 4 lantai podium dengan fungsi komersial (retail) yang dibangun di atas lahan dengan luas 4860m2.
Desain bangunan secara keseluruhan mengutamakan integritas antara satu bangunan dengan kawasan di sekitarnya yang meliputi tower gedung lainnya serta public space yang terdapat di beberapa titik di kawasan Kemayoran CBD ini dan juga antara fungsi-fungsi yang berbeda dalam sebuah kawasan CBD tersebut yang meliputi fungsi Apartment, Komersil, dan juga Perkantoran.
Integritas antara seluruh bangunan di Lot C7 ini diwujudkan dalam adanya sky walk di level lantai dua dengan harapan dapat menyatukan dan mempermudah akses bagi civitas di dalamnya menuju ruang publik maupun menuju lokasi tertentu dalam kawasan C7 ini. Hal ini juga diharapkan mampu untuk mengurangi intensitas kepadatan yang terdapat di level Ground Floor.
Konsep Dasar
Konsep bangunan ramah lingkungan kini sudah mulai diwajibkan terutama pada bangunan dengan tipe highrise building mengakibatkan perlunya perencanaan dan perancangan yang tepat sebagai respon atas tuntutan bangunan ramah lingkungan dan low maintenance. Respon desain tersebut akan diwujudkan dalam meminimalkan penggunaan pengkondisian udara dan pencahayaan buatan pada unit-unit apartment sehingga nantinya diharapkan dapat meminimalkan konsumsi energi pada bangunan ini. Sehingga tuntutan akan sistem bangunan yang ramah lingkungan dan low maintenance coba diwujudkan dalam sebuah konsep bangunan yang akan mengadopsi konsep Vertical Garden yang akan sedikit dimodifikasi menjadi Vertical Forest.
Pengaplikasian konsep ini akan diwujudkan berupa penambahan vegetasi pada fasad bangunan, yang akan ditanam pada plenter box yang terletak di fasad bangunan yang akan dibantu dengan penataan layout pada unit-unit apartment dan koridor dalam bangunan sehingga memungkinkan untuk memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan secara alami dan yang akan berimbas pada minimnya pengkondisian udara dan cahaya yang akan meminimalkan konsumsi energi keseluruhan.
Dalam pertimbangannya, pengaplikasian vertical forest ini akan memiliki dampak pada beberapa hal, diantaranya :
- Vegetasi (pepohonan) akan menjadi barrier wall secara alami yang akan menjadi filter suara (kebisingan) dan juga partikel debu dari luar bangunan.
- Vegetasi akan menyerap karbondioksida (CO2) dan menghasilkan (O2) yang berdampak atas terciptanya macro climate di dalam ruangan pada pagi hingga sore hari, yang diharapkan dapat meminimalkan penggunaan pengkondisian udara (AC) pada umumnya.
- Plenter box akan difungsikan juga sebagai penampungan air hujan yang nantinya akan dialirkan ke penampungan dan akan dimanfaatkan untuk beberapa keperluan.
- Eksplorasi terhadap fasad bangunan.
Banyu – AR5121 Arsitektur Digital