IALI West Java Professional Dialogue
Pada hari Sabtu (18/01/2020), IALI Pengurus Daerah Jawa Barat bekerja sama dengan Program Magister Arsitektur Lanskap dari Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Peengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, melaksanakan program kegiatan dengan format seminar dan diskusi bertajuk Dialog Profesi dengan tema Water Resilience City: Multi-perpective Views on Urban Flooding. Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Dasapta Erwin Irawan S.T., M.T. (Dosen dan Peneliti di bidang Geologi Terapan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB) dan Bindi Raditya Purnama, M.Sc. (Penulis Let it Flood: Ciliwung Delta, sebagai Tesis dalam menyelesaikan studi magister di KU Leuven, Belgia). Kegiatan dipandu oleh Dr.GES. Mohammad Zaini Dahlan S.P., M.Si. (Dosen di bidang Arsitektur Lanskap ITB) sebagai moderator.
Pada sesi pertama, Dr. Dasapta Erwin Irawan S.T, M.T. memberikan informasi tentang tren di dunia maya mengenai aktivitas banjir di Ibukota pada awal Januari 2020 lalu dan menekankan bahwa akademisi diharapkan mampu berpartisipasi aktif di jejaring media sosial memberikan informasi yang lebih valid dan aktual mengenai fenomena alam khususnya banjir. Beliau menyatakan bahwa integrasi keilmuan antara Ilmu Geo-hidrologi dan Ilmu lain adalah strategi paling baik dalam menemukan solusi banjir. Beliau juga menyampaikan bahwa di masa depan solusi mengenai banjir bisa datang dari masyarakat yang aktif di bidang sosial (bukan keilmuan teknik). Hal ini karena bidang sosial bergerak pada upaya persuasif dengan mengajak keterlibatan aktif dari masyarakat. Dalam hal ini, keilmuan dan profesi Arsitektur Lanskap memiliki peran besar dalam menjembatani keilmuan teknik dan sosial atau humaniora, serta mewujudkannya dalam penataan ruang yang fungsional dan memiliki nilai estetika yang tinggi.
Pada sesi kedua, Bindi Raditya Purnama, M.Sc., mempresentasikan mengenai prediksi banjir di Jakarta hingga tahun 2100 dimana ketinggian air mencapai 6 m dan luapan air akan sampai ke kawasan Monumen Nasional. Dalam merespon potensi tersebut, Beliau memberikan strategi-strategi bagaimana masyarakat DKI Jakarta dapat ‘bersahabat’ dengan banjir melalui pendekatan perancangan wilayah dan arsitektural.
Acara Dialog Profesi berlangsung santai dan tertib. Para peserta Dialog Profesi antusias mengenai informasi dampak banjir, respon masyarakat di jejaring media sosial, dan prediksi luapan banjir di DKI Jakarta hingga tahun 2100. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber dan peserta serta foto bersama.