Altering Facade | Fajar Harnomo
The Vertractive:
Pemanfaatan Elemen Vertikal dalam Perancangan Fasad Bangunan
Apartemen Jarrdin, Cihampelas, Bandung
AR5290 Studio | Altering Facade | Fajar Harnomo | 25214022
Fasad bangunan merupakan salah satu hal utama dari desain arsitektural yang berfungsi untuk performa bangunan secara visual. Fasad bangunan yang dirancang secara langsung akan berdampak dan akan menentukan dua hal yang sangat penting, yaitu efek esternal dan efek internal dari bangunan itu sendiri. Pada hal yang berkaitan dengan efek internal, fasad akan sangat mempengaruhi suasana ruang dalam yang terbentuk, misalnya bagaimana ruang-ruang dalam yang terselimuti, apakah itu segi pencahayaan maupun penghawaannya. Sedangkan dampak eksternal dapat diartikan menjadi dampak bagi keserasian lingkungan, apakah hal tersebut selaras dengan lingkungan atau justru kontras.
Persoalan fasad bangunan tidak hanya akan berhenti pada persoalan estetika saja, namun dengan munculnya desain fasade bangunan yang semakin kompleks, maka hal tersebut akan menandai munculnya persoalan konstruksi, fabrikasi, hingga performansi menjadi bagian utuh dari desain sebuah fasad bangunan tersebut. Sebagai contoh, fasad yangmemunculkan efek visual terlalu mendominasi dan kontras sekali terhadap lingkungan sekitar akan memberikan kesan terpisah / terdikotomi terhadap lingkungan sekitarnya. Sebaliknya fasad yang didesain dengan pendekatan keserasian akan mampu terlihat lebih adaptif akan memberikan kesan blend dengan lingkungannya. Aspek-aspek penyelesaian persoalan fasad bangunan dapat merujuk pada konteks lingkungan, sosial, bahkan kota dalam skala yang lebih luas.
Permasalahan
Permasalahan perancangan pada kasus Apartemen Jarrding ini merupakan permasalahan yang berkaitan antara dua hal penting, baik secara eksterior maupun interior. Bagi permasalahan eksterior, Apartemen Jarrdin berdiri diatas lahan pemukiman padat penduduk, bersebelahan dengan Sungai Cikapundung. Hal ini menjadi persoalan bagi masyarakat sekitar, selain merasa terganggu, skala yang begitu mendominasi seolah-olah terlihat mengintimidasi lingkungannya. Dengan bentuk massa bangunan yang terlihat “bulky”, maka dominasi Jarrdin pada kawasan sekitarnya begitu terlihat sangat jelas (Gambar di bawah)
Gambar. Foto kondisi lingkungan dari Apartemen Jarrdin | dokumentasi pribadi & Sofian Deo Ananto
Selain itu, permasalahan pada interior dapat dilihat dari kualitas udara dan pencahayaan pada ruangan dalam dari masing-masing unit apartemen yang ada. Dengan hamper tidak adanya partisi atau elemen yang dapat menghindarkan panas dan sinar matahari yang berlebihan, maka kecenderungan ruangan apartemen akan selalu ditutup. Mengingat bangunan Jarrdin berdiri dengan lebih dari 10 lantai, maka unit apartemen teratas akan merasakan dampak langsung baik dari sinar matahari yang masuk maupun hembusan angin yang cukup besar.
Analisis Fasad
Analisis permasalahan pada fasad dilalukan melalui penyesuaian dengan ukuran dan dimensi dari struktur-konstruksi yang ada. Selain itu penyesuaian terhadap faktor unit hunian menjadi penting, karena terdapat ukuran dan fungsi dari hunian yang harus tetap dipertahankan. Analisis juga dilakukan terhadap pergerakkan matahari menjadi hal dikaji dengan melakukan simulasi terhadap pergerakkan matahari pada massa bangunan dan melakukan studi lapangan secara langsung. Pembayangan yang terjadi kemudian dilihat dan dikaji dengan efektifitas penggunaan balkon pada bangunan eksisting.
Pendekatan Desain
Dalam pendekatan desain, secara garis besar desain merupakan bagian dari solusi penyelesaian masalah fasad yang tampak mendominasi kawasan. Konteks lingkungan menjadi bias dan akhirnya bangunan yang berbentuk ‘box’ secara langsung memberikan efek yang kurang baik secara visual yang terlihat sangat masif. Secara umum penggunaan elemen-elemen tertentu dapat memberikan efek tersendiri bagi fasad bangunan tersebut, apakah desain yang diberikan berangkat dari pendekatan yang bersifat vertikal ataupun horizontal. Elemen-elemen desain tambahan yang dihadirkan pun seyogyanya tidak mempengaruhi konstruksi bangunan secara total, sehingga cost pada perubahan/alternative fasad yang dilakukan tetap mampu menjaga biaya konstruksi secara logis.
Pendekatan secara visual digunakan pada desain Apartemen Jarrdin dengan memberikan sentuhan elemen vertikal. Permainan warna bangunan juga diterapkan untuk mendukung konsep yang dikembangkan. “VERTRACTIVE”, diambil dari pendekatan gabungan dua buah kata ‘Vertical’ dan ‘Attractive’. Dalam konteks bangunan tinggi, Vertical memiliki makna tinggi / menjulang. Sedangkan Attractive dapat diartikan sebagai sesuatu yang memiliki daya tarik, terutama secara visual. Maka, “VERTRACTIVE” dapat diartikan sebagai “Permainan unsur vertikal pada fasade bangunan dengan pendekatan aspek visual” (lihat gambar di bawah).
Pendekatan desain ini mengadopsi sebuah konsep yang berangkat dari pendekatan masalah. Karena Jarrdin berlokasi di Cihampelas Bandung, dengan latar belakang maka perlu adanya semacam penyesuaian terhadap konteks lingkungan. Penyesuaian konsep desain untuk melakukan distraksi pada fasad bangunan diterjemahkan ke dalam transformasi fasad yang lebih disederhanakan. Elemen-elemen yang terdiri dari dua bagian berbeda (terang dan gelap) menjadi salah satu permainan fasad yang akan menimbulkan kesan kedalaman. Permainan fasad bangunan tidak hanya bersifat distraktif namun juga mensubstraksi bagian-bagian bangunan yang dirasa kurang begitu cocok pada penerapan konsep vertikal-atraktif.
Sintesis
Perancangan terhadap bangunan yang sudah ada memiliki tingkat keterbatasan interfensi desain yang cukup tinggi. Salah satu upaya yang tepat yang berkaitan dengan solusi arsitektural maupun fungsional pada bangunan, yaitu dengan menerapkan pendekatan desain melalui aspek visual. Aspek visual yang dimaksud dapat mempergunakan ilusi optik sebagai permainan visual pada fasad, ataupun warna sebagai pemecah dari desain fasad bangunan yang telalu dominan. Penggunaan shading devices menjadi salah satu faktor yang membantu pembayangan pada fasad bangunan. Dengan adanya permainan elemen vertikal pada fasad bangunan maka kesan berat, “bulky”, dan panjang pada bangunan akan secara klangsung maupun tidak langsung dapat dihilangkan. Dengan demikian lingkungan dan bangunan eksisting dapat berdiri secara selaras walaupun masih ada bagian-bagian desain lainnya pada desain arsitektural bangunan yang lebih spesisifik yang terlihat kontras.