Romansa Bersantap di Galeri
15212064 | Ivana Anggraeni
Berkenalan dengan Salian
Salian Art merupakan sebuah restoran yang melebur dengan galeri, berlokasi di Jalan Sersan Bajuri No.88, Kecamatan Parongpong, Kawasan Bandung Utara. Salian Art dapat ditempuh 600 meter menuju utara dari area wisata Kampung Gajah, bagi yang belum mengenali kawasan tersebut. Saat memasuki Salian Art, sebelumnya Anda akan disambut oleh tembok batu alam setinggi 3-4 meter. Tembok batu alam tersebut membungkus ramp di baliknya, dan mengantarkan Anda pada bagian restoran pertama. Namun Anda masih harus melewati area belakang restoran hingga sampai pada bukaan dan terlihat sebuah jalan kecil, barulah Salian Art sendiri dimulai.
Pintu masuk Salian Art berbahan beton trapesium dan memiliki lebar cukup kecil. Saat malam hari, pintu masuk ini dilengkapi dengan pencahayaan kuning lembut dan menjadi tempat berfoto saat mengunjungi Salian Art tersebut. Pintu ini mengarahkan Anda menuju koridor yang menghubungkan ruang luar Salian dengan galerinya. Anda akan melewati ruang-ruang makan yang dihiasi dekorasi lukisan, fotografi, maupun instalasi seni lainnya. Terdapat pula ruang santap terbuka dan ruang santap semi-terbuka beratapkan joglo kecil. Dapur restoran dan toilet didesain sedemikian rupa menjadi bagian dari seni, dengan finishing bilah kayu untuk dapur dan beton ekspos dengan pencahayaan lembut untuk toilet.
Galeri yang hanya dipisahkan oleh kaca dan hampir setiap saat terbuka memberikan visualisasi jelas bagi pengunjung dari ruang santap. Kontras dengan ruang santap Salian, galeri Salian didominasi warna putih dengan tipe warehouse dan konstruksi baja ringan. Tidak hanya itu, galeri tersebut didesain menerus ke luar melalui pintu kanan, mengantarkan Anda kembali ke area santap luar ditemani instalasi patung pada koridor tersebut.
Tetap hangat dan nyaman
Salian Art memberikan mood romantis dalam ruangannya. Tidak heran jika ia sering dikunjungi oleh pasangan atau keluarga menengah ke atas, yang saat ini memang mengincar tempat sedemikian rupa dan mempertimbangkan suasana dalam bersantap. Elemen kayu banyak terlihat pada ruang-ruang Salian Art, membuatnya terlihat hangat meskipun berada pada daerah yang notabene bertemperatur rendah. Pemakaian furnitur tua untuk restoran memberikan kesan rustic. Saat malam hari, mood tersebut lebih terasa dan Anda dapat merasakan ketenangan seraya melihat pemandangan Kota Bandung yang terlihat dari Salian. Dan dengan mood hangat Salian Art serta ruang yang bersih, pengunjung merasa nyaman beraktivitas pada restoran maupun galerinya. Pencahayaan, besaran ruang serta koridor pun disesuaikan dengan tingkat kenyamanan pengguna.
Selain itu, dengan implikasi tidak adanya ruang tertutup, Salian Art tidak memerlukan penghawaan buatan untuk tiap ruangnya. Terutama menimbang suhu daerah yang sebenarnya sudah cukup dingin. Karena ini, Salian Art mampu menghemat penggunaan energi secara optimal dan menyajikan sistem ventilasi yang alami. Fungsi Salian Art pun unik, karena merupakan peleburan dari restoran dan galeri yang memiliki kriteria cukup berbeda. Galeri yang dapat diakses langsung dari restoran merupakan gagasan dari pemilik Salian untuk menggabungkan kedua fungsi tersebut. Alhasil, pengalaman ruang yang tercipta pun turut unik dan merupakan salah satu nilai tambah bagi pengunjung untuk bersantap kembali dalam galeri di Salian Art.